SOLO-Kamis siang (5/12) Ketua Perjuangan Walisongo Indonesia Kota Surakarta bersama beberapa perwakilan pengurus dan kasepuhan, menggelar silaturahmi ke kediaman KH Agus Himawan, Rois Syuriyah MWCNU Kecamatan Laweyan, Solo.
Dalam silaturahmi tersebut, ketua PWI Kota Surakarta,
Sudrajat Kentas Pribadi, menyampaikan visi misi Perjuangan Walisongo Indonesia yang
berupaya menjaga sejarah dan pelestarian kearifan budaya Nusantara.
Begitu juga di dalam menjaga kelestarian kawasan cagar budaya
terhadap maraknya pembangunan makam makam palsu .
Perjuangan Walisongo Indonesia memiliki ruh dan semangat menjaga
peradaban peninggalan walisongo sesuai dengan cultur masyarakat di daerah
masing masing, untuk menjaga harkat dan martabat bangsa.
Oleh karena itu dalam kiprahnya, Perjuangan Walisongo
Indonesia mengedepankan visi berdakwah dengan welas asih, memperkuat dan
memperkokoh mental spiritual, merevilitasi nilai mental dan spiritual, serta
membangun kemandirian organisasi.
Dalam misinya, Perjuangan Walisongo Indonesia mengedepankan nilai
aswaja dan ajaran walisongo di setiap aspek kehidupan. Meneguhkan tali asih dan semangat gotong
royong, mempercepat kemandirian dalam perspektif berketuhanan dan
berperikemanusiaan, serta menjadi wadah peluang bisnis bagi para kader dengan steakholder.
Misi perjuangan tersebut harus di implementasikan secara nyata,
selaras dengan Pancasila dan UUD 1945.
Di tengah situasi geo politik dunia yang sangat fluktuatif
ini, Perjuangan Walisongo Indonesia kata Sudrajat, harus memiliki andil di
dalam menjaga, sekaligus menjadi benteng keutuhan Nusantara dari paparan
ideologi asing yang merusak sendi sendi berbangsa dan bernegara.
Yang sama, KH Agus Himawan saat menerima silaturahmi
pengurus Perjuangan Walisongo Indonesia Kota Surakarta, menyambut baik sekaligus
mengapresiasi misi yang di sampaikan oleh Ketua PWI-LS Solo. Sebab maraknya pembelokan sejarah akan
berdampak buruk bagi generasi bangsa ini ke depan.
KH Agus Himawan berpesan, agar PWI - LS Kota Solo mengedepankan edukasi dan pemahaman ilmu dalam
perjuanganya sesuai dengan cultur kearifan masyarakat yang ada.